Perang_Perang (Sejarah Pemikiran Modern)


PEMIKIRAN MODERN
DALAM SEJARAH PERANG

I.  Kata Pengantar
Sejarah adalah suatu yang memang setiap orang perlu mengetahuinya, karena melalui sejarah kita mengerti latar belakang kehidupan kita sebagai mahluk individu maupun sebagai mahluk sosial. Dari sejarah kita mengerti masa lalu yang bisa kita pergunakan sebagai pembelajaran buat masa sekarang dan melihat masa depan.
Kali ini, penulis menulis tentang pemikiran mengenai perang-perang yang terjadi di masa lampau yakni sebagai suatu sejarah bagi negara-negara pada umumnya dan negara yang pernah ikut terlibat perang pada khususnya. Dari sini kita akan melihat bahwa sebuah negara besar yang canggih dan modern tidak menjadi patokan bahwa negara itu akan menang dalam perang. Kita lihat, negara Amerika kalah dalam perang melawan Vietnam yang pada saat itu Vietnam adalah termasuk negara yang masih jauh kalah peralatan teknologi dan alat-alat perangnya dibandingkan negara Amerika. Selain itu dalam perang melawan Afganistan, Uni Soviet yang terkenal dengan teknologi perangnya yang canggih kalah pada saat melawan pejuang Mujahidin, pejuang negara Afganistan.
Banyak hal yang timbul setelah terjadi perang, yakni kerugian di kedua belah pihak yang terkait; tewasnya jutaan prajurit demi membela negara mereka; korban yang berjatuhan di pihak masyarakat biasa ‘sipil’; bahkan hancurnya sebuah negara secara total karena di bom lawannya seperti saat di bomnya kota hiroshima dan nagasaki di Jepang yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Selain itu pertumbuhan ekonomi yang merosot hingga terjadinya pembantaian besar-besaran yang menewaskan  ribuan nyawa manusia karena kekalahan yang mereka terima.
Ditilik secara psikologi, perang yang berkepanjangan telah membawa penyakit jiwa bagi sebagian banyak tentara seusai bertempur. Banyak yang kehilangan kesehatan jiwa mereka karena merasa dihantui saat perang terjadi dan mereka ada dalam medan tempur. Setelah perang berakhir, mereka terlihat begitu shock dan hal itu sangat berpengaruh pada kesehatan jiwa mereka dan juga kesehatan badaniah mereka sangat membuat mereka menderita dimana banyak dari mereka yang kehilangan anggota badan mereka saat perang berlangsung.
Berfikir modern dalam menganalisa perang dan semua sebab musababnya berarti kita melihat dan mempelajari dengan seksama bagaimana sejarah perang yang ada di berbagai belahan dunia ini menjadikan kita manusia untuk tetap waspada terhadap sikap-sikap dan perbuatan yang menyebabkan perang itu muncul. Sebagai manusia yang berfikir modern, mempelajari proses terjadinya perang bisa memberikan pelajaran bagi kita agar kita dapat bertindak benar dan tidak menimbulkan terjadinya perang di kemudian hari. Oleh sebab itu, penulisan ini diharapkan bisa membantu semua lapisan untuk bisa berjaga-jaga dan bersikap serta memberhentikan semua sikap-sikap yang menyebabkan perang itu terjadi lagi dimana semua perang berakibat fatal, yakni menewaskan jiwa-jia dan merugikan kedua belah pihak secara materil, fisik dan juga psikis seperti yang disebutkan diatas sebelumnya.

II. Latar Belakang
Terjadinya perang seperti disebutkan sebelumnya adalah karena berbagai alasan yang memang masuk akal. Setelah mempelajari sejarah terjadinya perang, diharapkan kita bisa berfikir modern sebagai generasi penerus bangsa untuk bisa mengatasi semua sikap-sikap yang bisa menyebabkan terjadinya perang dari hal-hal yang kecil sampai ke hal yang besar. Dengan tahu sejarah perang, ada baiknya kita sebagai manusia yang berfikir modern menjadikan pengetahuan dan teknologi yang kita miliki menjadi sebuah alat untuk mencegah terjadinya perang kembali.
Sesuai dengan apa yang dituliskan di semua buku-buku sejarah, dapatlah disimpulkan beberapa alasan penyebab terjadinya perang, diantaranya adalah:
  1. Dendam suatu bangsa terhadap bangsa yang lain.
Rasa dendam memang sangat berbahaya jika terus menerus terpelihara dalam hati. Selain merongrong akal sehat, rasa dendam sangat bisa membuat penyakit kronis dalam tubuh hari manusia. Disebutkan hati adalah pusat manusia itu berfikir. Jika hati penuh dengan rasa dendam, maka yang terjadi adalah amarah yang terus berkecamuk dan dendam itu akan terus menghantui manusia itu sehingga mudah untuk berbuat jahat. Demikian halnya jika sebuah negara menyimpan dendam terhadap negara lain yang hal itu akhirnya menimbulkan perselisihan yang berkepanjangan dan timbullah perang. Sebagai manusia yang berpikiran modern, marilah kita membersihkan hati kita dari rasa dendam. Mungkin rasa marah pasti  kita pernah dan akan kita alami, tetapi tetaplah menjaga agar marah itu tidak terus berada di hati namun kita berusaha membersihkan rasa itu agar tak terjadi ladi dendam yang berkepanjangan agar tidak menimbulkan perang lagi.
** Contoh perang yang terjadi akibat dari rasa dendam adalah terjadinya ‘Ekspansi Mongol’. Bangsa mongol menyerbu Cina Utara karena bangsa Kin/Cina sering menyerang Mongol karena menganggap bangsa Mongol adalah bangsa yang tidak bermoral ‘biadab’ dan oleh karena pendapat itu bangsa Kin sering membunuh pemimpin-pemimpin Mongol dengan cara yang kejam. Karena tindakan bangsa Kin tersebut, bangsa Mongol akhirnya menyerbu Cina Utara karena tidak tahan lagi dengan sikap dan tindakan sesuka hati bangsa Kin terhadap bangsa mereka.
  1. Ingin merebut negara lain <Ekspansi>.
Banyak perang yang terjadi karena suatu bangsa ingin memperluas wilayah kekuasaannya dengan menjajah negara yang ingin dikuasainya. Dengan adanya perlawanan dari negara yang bersangkutan, maka akhirnya terjadilah perang. Dengan menjajah negara yang diinginkannya, pihak penyerang menginginkan kemenangan agar bisa menjadikan daerah tersebut manjadi daerah kekuasaannya.
    1. Contohnya adalah perang yang disebut dengan ‘Penaklukan Konstantinovel’. Perang ini terjadi karena tentara Islam pada masa pemerintahan Utsman Bin Affan berusaha merebut kota Konstantinovel. Akhmad Iqbal dalam bukunya yang berjudul “Perang-Perang Paling Berpengaruh di Dunia” menyebutkan, “Konstantinovel adalah sebuah kota terbesar dan benteng terkuat di dunia saat itu, konstantinovel dikelilingin lautan dari tiga sisi sekaligus, yaitu Selat Bosphorus, Laut marmarah dan Tanjung Emas Golden Hornyang dijaga dengan rantai sangat besar, hingga tidak memungkinkan utnuk masuknya kapal musuh ke dalamnya. Dari segi kekuatan militer, kota ini dianggap sebagai kota paling aman dan terlindungi, karena di dalamnya ada pagar-pagar pengaman, benteng-benteng yang kuat dan perlindungan secara alami”. Oleh karena alasan tesebut diatas, banyak negara yang ingin menguasai kota konstantinovel tersebut.
    2. Perang Malvinas atau Falkland adalah contoh selanjutnya dimana perang ini terjadi antara Inggris melawan Argentina karena ingin memperebutkan kepulauan Falkland atau Malvinas.
    3. Contoh lainnya adalah terjadinya Perang Perancis Raya, dimana Napoleon Bonaparte berperang menaklukkan sebagian besar Eropa untuk perluasan wilayah kekuasaannya.
    4. Perang Kemerdekaan RI juga terjadi karena masyarakat Indonesia tidak ingin lagi menderita di bawah jajahan Belanda selama 3.5 abad dan Jepang selama 3,5 tahun yang telah membuat rakyat sangat menderita fisik dan juga psikis.

  1. Karena perbedaan ajaran kepercayaan.
Satu kepercayaan juga bisa saja berbeda pendapat. Seperti satu keluarga yang mempunyai cara mendidik anak yang satu dengan anak yang lain karena mempunyai beda sifat. Si anak yang satu tidak menyukai cara mendidik orangtuanya sehingga dia melarikan diri dari rumah dan bahkan ingin memberontak melawan orangtuanya. Jika hal ini terjadi dalam sebuah kelompok besar, niscahaya sangatlah susah untuk menyelesaikannya. Tetapi kalau manusia itu berfikir modern dan menghargai setiap perbedaan yang ada, perselisihan akan bisa diselesaikan dengan baik dan secara bijaksana. Sejarah perang yang ada menjadi peringatan bagi kita agar kita sebagai orang yang beriman diharapkan saling tenggang rasa bukan saja terhadap kepercayaan lain, tetapi kita awali dari keluarga kita sendiri, dalam hal ini yang satu keyakinan dengan kita.
** Contoh perang yang terjadi akibat perbedaan pendapat dan ajaran dalam keyakinan adalah Perang Badar. Perang ini terjadi antara kaum muslim/Qurasy dengan penduduk Mekkah/kaum Muhajirin. Seperti yang dituliskan Akhmad Iqbal dalam bukunya, “Genderang peperangan sebenarnya sudah ditabuh sejak Muhammad mengumandangkan risalah dakwah di Mekkah. Kaum Qurasy tidak terima dengan ajaran yang dibawa Muhammad, hingga mulai menyerang bahkan mengatakn menghalalkan darah kaum Muslimin dan harta bendanya, khususnya kaum Muhajirin”.

  1. Konflik antar agama.
Seperti penjelasan pada poin ketiga diatas yang menjelaskan perang yang terjadi akibat beda dakwah/ajaran dalam satu keyakinan. Kali ini kita melihat bahwasanya tanpa adanya rasa tenggang rasa antar umat beragama yang satu dengan yang lainnya, maka terjadilah konflik yang sangat merugikan kedua belah pihak. Karena tidak adanya rasa saling menghargai antar pemeluk agama, maka timbullah benih-benih permusuhan diantara keduanya. Dari sejarah perang yang ada, maka sebagai manusia yang sudah lahir pada era modern ini, kita diharapkan bisa berfikir modern untuk bisa mencegah terjadinya perang lagi antar umat beragama yang satu dengan yang lainnya. Bukankah kita sama-sama mempunyai iman dan kepercayaan?. Hanya saja cara kita menjalankannya berbeda dengan yang lainnya. Oleh karena itu marilah belajar dari sejarah untuk kebaikan di masa sekarang dan dimasa mendatang dalam menghindari terjadinya bentrok dan menghapuskan semau perselisihan yang ada.
** Contoh perang yang terjadi akibat konflik antar umat beragama adalah terjadinya ‘Perang Salib’, yakni perang yang terjadi akibat kaum kristiani yang dipimpin oleh Paus ingin berusaha merebut wilayah Yerusalem dan ‘Tanah Suci’ dari kekuasaan Islam.
  1. Perang saudara karena aksi Politik dari bangsa lain.
Perang saudara yang dimaksud penulis disini adalah perang yang terjadi dalam satu wilayah atau negara. Perang ini terjadi karena ikut campur negara lain, dan juga karena di dukung oelh paham yang dianut oleh kedua pihak dalam satu wilayah. Perang ini menyebabkan sebuah bangsa terpecah dan mudah diprovokasi oleh bangsa lain. Oleh karena itu, sebagai manusia yang berfikir modern, marilah kita melihat bahwasanya hal ini sungguh sangat merugikan dan mempermalukan kita di mata dunia. Siapakah yang tak ingin hidup damai?. Relakah kita jika negara kita terpecah karena kesalahpahaman?. Oelh sebab itu, marilah kita tetap menjaga keutuhan bangsa kita dengan belajar dari sejarah-sejarah perang yang terjadi agar negara atau bangsa kita tidak terkecoh dan tidak mudah dipecah belah oleh negara lain.
** Contoh perang yang terjadi akibat berbeda paham adalah perang Korea  yakni terjadi antara Korea Utara dengan Korea Selatan. Seperti disebutkan Akhmad Iqbal dalam bukunya, “Di Amerika Serikat perang ini diistilahkan sebagai aksi politik <Konflik area> di bawah bendera PBB dari pada sebuah perang, dikarenakan untuk menghilangkan keperluan kongres mengumumkan perang.
** Contoh lainnya adalah Perang Vietnam, perang yang terjadi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.

  1. Akibat Pembunuhan seorang pemimpin/pangeran sebuah bangsa.
Sebuah perang terjadi akibat pemimpin sebuah bangsa dibunuh oleh bangsa lain. Reaksi itu akan otomatis terjadi apabila rakyat sangat mencintai pemimpinnya. Sama seperti seorang anak yang akan marah jika orangtuanya dibunuh oleh orang asing. Tetapi mari kita lihat, apa alasn terjadinya pembunuhan itu?. Jika memang pembunuhan itu terjadi karena kesalahan dan kejahatan pemimpin kita yang merugikan pembunuh tersebut, maka kita akan berfikir dua kali untuk melakukan pembalasan meski kita tak rela jika orang yang kita sayang mati dengan cara kejam. Tetapi kalau memang orang yang kita cintai terbunuh tanpa sebab, pastinya kemarahan akan melonjak dan membuat kita kalap. Tapi, apakah dengan membalasnya dengan cara pembunuhan juga pantas kita lakukan?. Sebagai manusia yang berfikiran modern, marilah kita mencoba mengambil langkah hukum karena kita tidak lagi hidup dalam masa pra sejarah, tetapi kita telah hidup dalam tatanan hukum.
*Contoh perang yang terjadi akibat pembunuhan sang pemimpin sebuah bangsa adalah perang Dunai I yang dipicu oleh terbunuhnya pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahtah kekaisaran Austria-Hungaria.

  1. Ingin membalas dendam karena kekalahan perang yang pertama.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, rasa dendam itu sangat merugikan sekali baik buat orang lain maupun dalam diri kita sendiri. Kekalahan di masa lalu memang sering membuat kita menyusun rencana untuk membalas dendam lagi terhadap pihak yang merugikan kita. namun dalam pemikiran modern, melakukan perang untuk membalas dendam bukan lagi sebuah cara untuk menujukkan bahwa kita sudah maju, tetapi dengan cara menunjukkan prestasi yang berfungsi buat masyarakat dan khususnya buat diri kita sendiri.
*Contoh yang terjadi adalah Perang Dunia II dimana pihak Jerman yang kalah dalam perang dunia I ingin merebut kembali wilayah kekuasaannya dengan kembali berperang di bawah kepemimpinan Hitler.

  1. Akibat pelanggaran perjanjian dari sebuah negara atas sebuah perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Kesepakatan dalam sebuah perjanjian adalah janji yang harus sama-sama ditepati oelh kedua belah pihak. Namun apa yang akan terjadi jika satu pihak melanggar perjanjian yang ada?. Maka akan terjadi reaksi marah dari satu pihak lagi. Perselisihan akan terjadi dan hal inilah yang sering menyebabkan pertikaaian yang dulu disebut dengan perang. Dalam pemikiran modern, marilah kita sebagai manusia yang berfikiran modern untuk tetap menjaga komitmen menjunjung tinggi sebuah perjanjian dan melaksanakan kewajiban dan meminta hak yang memang hak kita. dengan cara seperti itu niscaya perselisihan dan bentrok kemungkinan akan kecil terjadi.
* Contoh dalam sejarah dimana sebuah perang terjadi akibat saling curiga antara dua negara karena salah satu pihak melanggar perjanjian yang ada adalah perang teluk. Hubungan antara Irak dan Iran terpecah dan menegang saat Irak melanggar perjanjian perbatasan dengan Iran. Akibat hal itu, terjadilah perang diantara dua negara tersebut.

III. Nama-nama Perang
  1. Perang Kemerdekaan RI
  2. Perang Dunia I
  3. Perang Dunia II
  4. Perang Korea <Korea Utara melawan Korea Selatan>
  5. Perang Vietnam <Perang antara Vietnam Utara dengan Vietnam Selatan>
  6. Perang Arab-Israel
  7. Perang Salib <perang kaum Muslim dengan Kristiani>
  8. Perang Malvinas <antara Inggris dan Argentina>
  9. Perang Napoleon Bonaparte
  10. Perang Badar
  11. Perang Teluk
  12. Perang lainnya dan berbagai macam perang yang terjadi di daerah-daerah.


IV.  Akibat Perang
Manusia memang selalu berhubungan dengan dua hal, yakni yang baik dan yang buruk. Setiap kejadian, perilaku, sikap dan setiap perbuatan menghasilkan dua hal, yakni segi positif dan negatif buat lingkungan dan dirinya sendiri.
Demikian juga dengan perang yang terjadi dalam sejarah yang ada dimana setiap perang yang terjadi mengakibatkan dua hal yakni hal positif dan negatif. Tetapi jika dibandingkan, segi negatiflah yang sangat menonjol, dimana perang menewaskan jutaan jiwa mansuia dan memporak-porandakan wilayah tempat hidup manusia itu sendiri. Dari sejarah perang yang terjadi, bisa kita simpulkan beberapa hal positif dan negatif yang ditimbulkan seusai perang terjadi.

A. Segi Negatif / Pengaruh buruk akibat perang:
- Perang kemerdekaan R.I melawan Belanda dan Jepang. Ratusan ribu jiwa masyarakat terkungkung dan menderita di bawah penjajahan Jepang dimana adanya kerja paksa yang menyiksa masyarakat Indonesia. Ditambah dengan perbudakan yang dilakukan kepada masyarakan Indonesia selama berabad-abad oleh negara Belanda. Penjajahan yang dilakukan kedua negara ini terhadap Indonesia menyebabkan rakyat Indonesia berperang melawan kedua negara ini.
- Dalam perang Malvinas, perang antara negara Inggris melawan Argentina telah membuat sekitar 243 orang tentara Inggris tewas dan juga menewaskan 420 orang tentara Argentina. Akibat perang tersebut, perekonomian Argentina mengalami penurunan diatas seratus persen. Angka pengangguran pun mencapai 13%. Resesi ekonomi dunia juga ikut menghantam negara Argentina sehingga negara tersebut kewalahan dalam memperbaiki perekonomian negaranya.
- Bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat pada Jepang menghancurkan kota Nagasaki dan Hiroshima sehingga menewaskan ratusan ribu jiwa penduduknya.
- Dalam Perang Badar yakni perang kaum Qurasy melawan kaum Muhajirin menyebabkan banyak jiwa yang tewas dari pihak Qurasy dan juga pihak Muhajirin.
- Perang Vietnam <antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan>. Vietnam Selatan dibantu oleh Amerika Serikat, korsel, Thailand, Selandia Baru dan Philipina>, sedangkan Unisoviet berada di posisi Vietnam Utara. Perang tersebut menewaskan 20.000-300.000 penduduk Viet Minh, 95.000 pasukan kolonial Perancis, dan menewaskan hampir lebih satu juta jiwa warga sipil.
- Dalam perang Korea, sebanyak 36.914 tentara Amerika tewas; Korea Selatan kehilangan prajurit mereka sekitar 415.005 jiwa; dan Korea Utara kehilangan  dua juta prajurit perangnya.
- Perang Dunia I <PD I> memakan korban lebih dari 40 juta, termasuk 20 juta kematian militer dan sipil. Selain itu pembunuhan massal pun terjadi saat itu. Akibat penyerangan yang berlangsung lama, sekitar 400.000 pasukan perang Prancis tewas sedangkan dari pihak Jerman jumlah yang tewas sekitar 350.000 jiwa.
- Lebih kurang 50 juta tewas dalam Perang Dunia II yang terjadi antara  tiga benua yakni Asia, Afrika, dan Eropa. Akibat lain dari Perang Dunia II ini adalah kehancuran ekonomi dan terkurasnya kekuatan militer negara-negara Arab.
- Perang Arab-Israel menewaskan lebih dari 10.000 pihak Israel. 338 prajurit meninggal di medan pertempuran Mesir, 550 meninggal dalam pertempuran di Yordania dan 141 meninggal saat berperang di Suriah. Mesir kehilangan 10.000 pasukan perang mereka sedangkan 1.500 panglima ikut terbunuh. Yordania mengalami jatuh korban 700 meninggal. Suriah kehilangan 2.500 jiwa.

B. Segi Negatif / Pengaruh buruk akibat perang:
Selain segi negatif yang terjadi, ada beberapa hal positif yang terjadi akibat perang. Diantaranya adalah:
- Dalam perang Salib <antara kaum Kristiani dan Islam>. Perang Salib tersebut sangat beRarti bagi perjalanan sejarah dunia, yaitu perang tersebut manjadi sebuah penghubung bagi bangsa-bangsa di dunia mengenal dunia Islam sehingga hubungan antara Negara Timur dan Barat semakin dekat. Selain itu, kemajuan ilmu pengetahuan dan tata cara kehidupan orang timur yang maju menjadi daya dorong pertumbuhan intelektual bangsa barat dalam hal ini daerah Eropa.
- Mempertinggi kebudayaan masing-masing negara
- Kebudayaan Yunani cepat tersebar sampai ke daerah-daerah terpencil
- Alexander mendirikan 21 kota baru yang yang termasyur adalah kota Alexandria di Mesir yang menjadi pusat budaya dan pendidikan yang tersohor di dunia saat itu.


V. Kesimpulan
Perang yang terjadi di beberapa negara dan juga khususnya di daerah-daerah adalah lebih banyak terjadi karena kerserakahan sebuah negara dalam memperluas daerah kekuasaannya dengan cara berperang melawan sebuah bangsa yang menjadi incaran daerah yang ingin dikuasai. Dalam hal ini bisa dipastikan karena keserakahan sebuah bangsa akan daerah kekuasaan tanpa memikirkan nyawa-nyawa yang terbunuh akibat dari perang yang dilakukan.
Berbagai penyebab terjadinya perang, namun sebagai mahluk/manusia yangmempu berfikir modern diharapkan bisa mencegah terjadinya perang kembali di atas bumi. Dari sejarah perang-perang yang telah terjadi sebelumnya, marilah kita terus memupuk persaudaraan dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan cara saling menjaga kerjasama yang baik dan tidak memprovokasi bangsa yang satu dengan yang lain. Meskipun terjadi pertikaian, marilah kita sebagai bangsa yang mermartabat mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya, tetapi bukan dengan cara perang yang bisa menimbulkan kerugian besar di kedua belah pihak.
Jika kita tilik dan kita cermati dari segi psikologis, sebuah peperangan meninggalkan kerugian dan penderitaan yang sangat membekasi bagi rakyat sipil dan khususnya para prajurit yang masih hidup sampai saat ini. sebagai contoh yang terjadi saat perang Dunia Pertama, dalam perang yang disebut Perang Parit dalam PD I <yakni antara Perancis-Jerman> yang berlangsung beberapa tahun telah membuat prajurit hidup dalam keadaan yang sulit. Setiap detik nyawa mereka terancam terkena bom yang terus menerus membabi buta dilancarkan oleh lawan. Mereka menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa saat ikut berperang apalagi para tentara itu harus tidur di samping mayat-mayat teman-teman maupun lawan mereka yang telah mati tertembak saat pertempuran berlangsung. Di dalam lumpur yang dibanjiri hujan mereka pun harus berlindung, dan sebagian besar para prajurit itu meninggal dalam parit tersebut. Puluhan ribu prajurit tersebut juga kehilangan sebagian anggota badan mereka saat berperang. Setelah perang usai, mereka pun menjalani hidup dengan kondisi cacat seumur hidup sehingga kesengsaraan itu sangat menyiksa mereka.
Akibat lain dari perang adalah  kerugian setiap negara dalam hal material, sehingga setelah perang usai negara mengalami krisis ekonomi yang sangat parah sehingga rakyatlah yang menderita. Rakyat sipil yang tak tahu apa-apa semakin menderita saat mereka menjadi tawanan perang karena kalah dalam pertempuran. Dan saat Bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Jepang yang meluluh-lantahkan kota Nagasaki dan Hiroshima menewaskan ratusan ribu jiwa, dan menyebabkan penderitaan fisik bagi ratusan ribu jiwa lainnya karena terkena efek dari radioaktif bom atom dan hal itu menambah penderitaan masyarakat Jepang saat itu.
Contoh lainnya adalah Perang Kemerdekaan R.I melawan Belanda dan Jepang. Ratusan ribu jiwa masyarakat terkungkung dan menderita di bawah penjajahn Jepang dimana adanya kerja paksa yang menyiksa masyarakat Indonesia. Ditambah dengan perbudakan yang dilakukan kepada masyarakan Indonesia selama berabad-abad oleh negara Belanda. Penjajahan yang dilakukan kedua negara ini terhadap Indonesia menyebabkan rakyat Indonesia berperang melawan kedua negara ini.
Oleh karena pengalaman perang-perang tersebut di atas, marilah kita membangun karakter bangsa kita dengan pola pikir yang maju. Kita sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan agar memakai taktik yang halus dan bijak dalam menyelesaikan setiap masalah negara yang ada tanpa harus memakai cara perang. Dari belajar sejarah, tentu kita telah bisa merasakan betapa tidak berfungsinya perang itu bagi hidup kita dan semua pihak, karena semua manusia pasti membutuhkan kedamaian.

VI. Daftar Referensi

Akhmad Iqbal. 2010. Perang-Perang Paling Berpengaruh di Dunia.  Yogyakarta: Penerbit Jogja Bangkit Publisher.














Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan,,,jangan KUTUK Indonesiaku....

DUKA INDONESIAKU