Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2009

my new short story

“” CINTANYA   SANG JANDA “”                         ‘’ By: Gunawan Reza Tambunsaribu ‘’                                     Aku biarkan tangan itu menyentuh lembut pundakku. Sesekali angin mempermainkan rambut panjanganya yang hitam. Disertai tawa kecil, aku menatap lekat pada mata itu, indah bersinar seakan-akan tak pernah merasakan pedihnya hidup. Ntah karena ngantuk atau tidak, akhirnya aku tertidur pulas di pangkuannya dan indah pun berlalu menyertai hari-hari yang telah berganti. Surat tanda kelulusan dari sekolah Tekhik menengah telah aku terima hari ini. Ibi, ayah dan adik-adikku tentu saja sangat senang dengan kelulusanku. Kami sekeluarga merayakannya dengan masakan sederhana dari ibuku. Aku pun sangat gembira walaupun aku tahu itu pertanda buatku untuk ikut ambil andil dalam meneruskan sekolah adik-adikku. Tantangan bautku yaitu harus cepat-cepat melamar ke berbagai perusahaan utnuk mendapatkan pekerjaan, agar aku dan adik-adikku bisa bertahan hidup di bumi yang sangat k

tugas kebudayaan (excercise of custom)

Name : Gunawan Tambunsaribu Class/NPM : 4SA03 / 10606092 / English Literature Lecturer : Edy Prihantoro Question: Jelaskan perbedaan etnografi baru dengan etnografi modern ala James P. Spradley. Answer: Perbedaan etnografi baru dengan etnografi modern (menurut James P. Spradley) adalah berada pada pandangan yang tidak menganggap etnografi hanya berupa pengamatan terhadap masyarakat yang terisolasi (etnografi baru), melainkan menjadikan etnografi ini sebagai alat dasar/fundamental untuk memahami masyarakat dalam lingkup kecil (sekeliling kita) maupun masyarakat multicultural (etnografi modern) di seluruh dunia. Etnografi baru : - Hanya pengamatan terhadap masyarakat. - Masyarakatnya dalam lingkup kecil (terisolir). - Kurang sistematis, karena tidak dilakukan secara terus menerus. Etnografi Modern : - Mengamati dan juga memahami masyarakat. - Masyarakatnya ruang lingkup kecil dan juga multicultural. - Etnografi dilakukan dan dikerjakan terus menerus, sistematis, terara

My day is full of words.....It's my POEMS

“”Strength and Weakness” August.11.2009 Lampung_Rawa Pitu/SP7   ----BY Gunawan Tambunsaribu__ The rich is full of strength of money The poor is full of weakness But far inside them The contrary meaning begins The rich is weak in peace Then the poor is strong in grace If only both of them gathere in one How so strong the world But they seldom come in one piece They always run by them selves No one knows Why those things always happen But God only knows Coz’ the almighty of this world No one can answer Why there is a love THANKS TO HATE ME Let the morning greet you So you know how it’s lights make you understand That the day isn’t same in every day Like today I do hate you So..please! let me know I don’t want to know What ever you’ll do Where ever you go The last wise word I want to say to you Thanks to hate me ever dan forever “”Make you Complete”” ----Gunawan Tambunsaribu__ Thursday. 02Nd.2007..July As you realize my presence Beside you that

Daily story of my life (all the colours comes to me)

Mar 05-2006, 22.15 WIB SUARA HATIKU YANG KACAU Tak pernah aku mengharapkan aku hadir lama disamping orang-orang yang wkatu keecil aku sayang. Tapi kini aku merasakan ada rasa benci yang mulai mencuat dihatiku pada mereka. Kenapa?. Aku benci bukan tidak beralasan. Memang aku tak bisa menghindari bahwsanya aku sedarah dan tak kan pernah pula aku ingkari kalau mereka adalah saudara kandungku. Tetapi kini kau benci dengan sifak dan tingkah orang-orang yang tidak menghargai nasihat baik yang tiap hari aku berikan. Hal yang membuat aku ingin menjauh dari samping mereka adalah bahwasanya aku muak dengan sikap dan tingkah mereka yang tidak menghargai niat baik seseorang, apalagi aku bukanlah orang yang asing dari kehidupan mereka sehari-harinya. Inilah suara hatiku yang kesal, muka , benci dengan keadaan seperti sekarang ini. Sampai hari ini juga, aku masih bisa bertahan menghadapi semua sikap keras kepala mereka. “Tuhan...aku sungguh berdosa karena membenci mereka, orang-o