My Poem
Dulu- -KINI- & -MASA DEPAN-
terbungkam dalam sepinya waktu,
sepoi angin penghantar rasa syahdu,
bibir diam layaknya es yg membeku,
namun hangat malam menghantarku ke peraduan masa kecilku dulu,
dalam bisik jiwaku pada bias2 chaya malam,
berbincang dgn alam,
berdua dgn cahya yg temaram,
teringat cerita cinta cita di seluk hati yg dalam,
mimpi-mimpi seakan terus berpancar,
menambah volume kehangatan membentuk mercu suar,
menggunung menyimpan senyawa senyawa bak sinar,
mata yg syahdu sepi kini berbinar,
masa laluku yg penuh dgn impian,
terus berderap bak kuda di gelanggang pacuan,
masa kecilku yg penuh buncah air mata kehidupan,
terus mengalir membentuk riak sungai keindahan,
ini yg kusebut pahit manisnya gejolak impian,
selalu menghentak derap menuju masa depan,
inilah yg kan saksi HITAM PUTIH kehidupan,
penuh dera UJIAN,, kesakitan,, kerinduan dan kegelisahan,,
namun kaki yg melemah selalu bangkit untuk kuat menapak dalam terpa cobaan,
disertai doa doa beralaskan tangis haru birunya cerca,, fitnah,, hina dalam cemohan,
namun derap langkah kaki akan terus berjalan,
menuju sebuah puncak kedamaian,
saat mata terpejam dalam ketenangan,
saat dalam tangan tergenggam cahaya impian,
namun tetap mau membuka mata menatap masa lalu yg penuh kesakitan,
dan tetap membuka hati untuk menanam bibit2 kebajikan,
mencabut benci yg dulu tertanam,
menyiapkan lapangnya hati untuk selalu bergandengan tangan,
membuka lengan untuk memeluk tubuh yg terhimpit kesesakan,
membuka jemari tuk bersalaman,
menyiapkan bahu untuk jiwa2 yg penuh tangisan,
tetaplah Rendah Hati meski Impian telah dalam pangkuan..
-by Gunawan Tamboensaribu-
.08.08.2012.
terbungkam dalam sepinya waktu,
sepoi angin penghantar rasa syahdu,
bibir diam layaknya es yg membeku,
namun hangat malam menghantarku ke peraduan masa kecilku dulu,
dalam bisik jiwaku pada bias2 chaya malam,
berbincang dgn alam,
berdua dgn cahya yg temaram,
teringat cerita cinta cita di seluk hati yg dalam,
mimpi-mimpi seakan terus berpancar,
menambah volume kehangatan membentuk mercu suar,
menggunung menyimpan senyawa senyawa bak sinar,
mata yg syahdu sepi kini berbinar,
masa laluku yg penuh dgn impian,
terus berderap bak kuda di gelanggang pacuan,
masa kecilku yg penuh buncah air mata kehidupan,
terus mengalir membentuk riak sungai keindahan,
ini yg kusebut pahit manisnya gejolak impian,
selalu menghentak derap menuju masa depan,
inilah yg kan saksi HITAM PUTIH kehidupan,
penuh dera UJIAN,, kesakitan,, kerinduan dan kegelisahan,,
namun kaki yg melemah selalu bangkit untuk kuat menapak dalam terpa cobaan,
disertai doa doa beralaskan tangis haru birunya cerca,, fitnah,, hina dalam cemohan,
namun derap langkah kaki akan terus berjalan,
menuju sebuah puncak kedamaian,
saat mata terpejam dalam ketenangan,
saat dalam tangan tergenggam cahaya impian,
namun tetap mau membuka mata menatap masa lalu yg penuh kesakitan,
dan tetap membuka hati untuk menanam bibit2 kebajikan,
mencabut benci yg dulu tertanam,
menyiapkan lapangnya hati untuk selalu bergandengan tangan,
membuka lengan untuk memeluk tubuh yg terhimpit kesesakan,
membuka jemari tuk bersalaman,
menyiapkan bahu untuk jiwa2 yg penuh tangisan,
tetaplah Rendah Hati meski Impian telah dalam pangkuan..
-by Gunawan Tamboensaribu-
.08.08.2012.
Komentar