aku bangga perempuan cantik itu
Aku bangga
perempuan ‘cantik’ itu
Dia seorang perempuan cantik,
pintar dan religius. Mendengar suaranya kali ini membuat aku bertanya-tanya.
“Ada apa gerangan?”. Walaupun dia jarang ngobrol denganku, tetapi aku tahu ada
keanehan di suara itu. ”Yupz!”, ternyata benar. Dia sedang dalam masalah besar
mengenai masa depannya. Tanpa aku minta, aku pun tersadar kalau dia sudah
sedang berbicara dan bercerita panjang lebar kepadaku. Bisa dibilang dia sedang
curhat (mencurahkan isi hatinya) kepadaku. “Tetapi....., ini masalah serius!”,
pikirku dalam hati. “Kenapa dia harus menceritakan segala sesuatunya kepadaku?.
Sedangkan dia sudah tahu kalau aku pun masih belum cukup dewasa untuk mendengarkan
cerita seperti itu. Usiaku jauh lebih muda dari dia. Dia seorang pekerja,
sedangkan aku masih berstatus pelajar. Bahkan ini adalah cerita tentang
perasaan seorang wanita yang merasa dikhianati oleh pacarnya. “God!, bantu aku
mendengarkan curahan hatinya”, aku berkata seraya terus bertanya-tanya dalam
hati. Jujur....saat dia bercerita tentang perbuatan jahanam yang dilakukan
pacarnya terhadap dia, aku pun ikut merasakan kesedihan yang mendalam. Meskipun
aku adalah seorang pria, tetapi mendengar cerita tentang sebuah perasaan yang
terkhianati seperti itu, aku pun tak kuasa menahan rasa sedihku karena aku pun
pernah merasakan hal yang sama. Kejadian itu adalah enam tahun silam. Aku
merasakan sakit hati yang sangat dalam terhadap pacarku. “Sangat dalam??”. “ya!..sangat...”.
Sakitnya masih dapat kurasakan sampai saat ini. Perih menusuk jiwa. Meskipun
jalan ceritanya berbeda, tetapi aku yakin sakit yang dulu kurasakan kemungkinan
besar sama seperti luka dan sakit yang kini perempuan itu rasakan. Sementara
itu, dia masih sedang bercerita tentang mantan kekasihnya yang kepergok olehnya
sedang melakukan hubungan asusila dengan seorang wanita yang telah bersuami
pula. “Wah..Wah,,Wah,....!”, hanya tiga kata “wah” yang keluar dari bibirku.
Aku bukan memuji atau mengagumi perempuan itu, tetapi aku hanya kaget dan tak
habis pikir kenapa laki-laki bajingan itu tega menyia-nyiakan cinta seorang
perempuan cantik yang sedang ada di depan mataku saat ini. Aku masih sempat
berdoa dalam hati semoga gadis cantik yang kupanggil dengan sebutan “kakak” ini
bisa kuat menerima kenyataan yang telah terjadi. “Tetapi pengalaman pahit yang
aku pernah alami tak mungkin aku ceritakan di saat dia sedih seperti ini.”, aku
berkata dalam hati. Akhirnya aku mengurungkan niatku untuk bercerita padanya.
“Yapzz!, mungkin aku hanya bisa bersyukur karena beruntung dapat dipercayai
menjadi teman curahan hati, oleh seorang gadis cantik yang pantas kusebut
kakak. Tapi...tapi.....apakah aku pantas??. Apakah aku pantas menjadi seorang
pendengar yang baik bagi dia?. Apakah aku pantas untuk mendoakan dirinya
sedangkan aku hanya seorang adik kecil buatnya?. Tetapi..apakah aku salah??,
karena dia yang memintaku untuk tidak pernah lupa membawa dia dalam
doa-doaku. Sungguh!..aku begitu takut kali ini. Aku takut tidak bisa menjadi
seperti yang dia inginkan, yakni menjadi seorang teman setianya. Karena dia
pernah bilang bahwa aku adalah seorang anak Tuhan yang aktif dalam pelayanan.
Aku takut jika dia tahu kalau aku jauh dari yang dia kira. Aku bukanlah seperti
yang dia pikirkan. “Yah..!, aku masih seorang manusia yang hidupnya hitam,
gelap dan tak punya kepribadian yang utuh. Aku adalah seorang laki-laki jahanam
yang masih penuh dengan perbuatan dosa. Tidak tahukah dirinya bahwasanya aku
juga tak jauh berbeda dengan mantan kekasihnya??. Ya..!, aku bejad. Aku tidak
seperti yang dia kemukakan tadi. Aku hanya bisa berdoa dan terus berdoa, semoga
aku bisa menjadi seseorang yang dia anggap baik. Baik dalam artian...religius
dalam segala sikap dan tindakan. Yah!, dari hal ini aku pun semakin terpacu
untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan talenta
yang Dia (Tuhan) anugerahkan kepadaku. Amen.
Komentar
Salam kenal, sobat, nanti saya akan berkunjung lagi..
Lex dePraxis
Unlocked!